Ide Menjadi Kenyataan, Proses Kreatif Arsitek


Ide Menjadi Kenyataan, Proses Kreatif Arsitek – Ketika manusia mencoba mewujudkan ide menjadi kenyataan, mereka membuat banyak terobosan luar biasa, salah satunya adalah teknik grid untuk membantu manusia merancang sesuatu.

Ide Menjadi Kenyataan, Proses Kreatif Arsitek

architetturaorganica – Sejak Mesir kuno, proses kreatif teknik Grid telah digunakan untuk memfasilitasi proses desain untuk meningkatkan akurasi dan meminimalkan kesalahan objek yang digambar.

Chuck Close, Artis Amerika yang terkenal sekitar ’80 – ’90, membuat proses kreatifnya berdasarkan Teknik Grid. Untuk membentuk gambar potret yang sedemikian kompleks, ia tidak segera menuangkan sapuan tangannya ke dalam media gambar. Namun, ia pertama kali membuat garis grid pada media gambar sebagai panduan untuk menentukan proporsi dan perspektif.

Baca Juga : Proses Kreatif Seorang Arsitek

Sederhananya, mari kita perumpamakan gambar sebagai susunan puzzle. Untuk membentuk serangkaian teka-teki yang utuh, kita harus menyusunnya satu per satu, menjaganya tetap berkeping-keping hingga membentuk susunan yang utuh dan kompleks.

Proses Kreatif di Dunia Konstruksi

Hal ini juga berlaku dalam dunia konstruksi, sebuah ide/gagasan sebuah bangunan dapat diwujudkan dengan gambar dan kemudian dibangun berdasarkan gambar tersebut. Proses kreatif ini sebenarnya harus menjadi paduan wajib dalam dunia akademik, mengingat sebagian besar lulusan baru masih sangat awam dengan konsep proses desain ini. Jika sekolah dan perguruan tinggi memperkenalkan wawasan konsep ini sejak awal, maka lulusan baru akan lebih siap dalam mengatur dan menerapkan meja kerja baru mereka sebagai tenaga praktis atau ahli setelah lulus dari perguruan tinggi.

Seperti Chuck Close dan garis kisi-kisinya, sebuah bangunan atau produk arsitektur tidak muncul secara instan. Produk muncul secara bertahap dan metodis, dan berjalan seiring waktu. Mulai dari goresan kecil dan halus hingga kombinasi ribuan baris yang berisi informasi. Diagram di bawah ini setidaknya akan membantu Anda memahami bagaimana arsitek bekerja seperti proses Chuck dengan garis kisi-kisinya.

IDE

Pada tahap ini bentuk arsitektur masih dalam tahap embrio, berupa ide dan abstrak. Pemiliknya masih dalam proses menemukan visi arsitektur yang ideal. Isu dan konsep arsitektur masih belum begitu jelas. Dari level revival, image yang tercipta hanya 10%. Masih membutuhkan tahap yang panjang untuk pengembangan desain.

STUDI KELAYAKAN

Masuk ke tahap yang lebih detail, arsitek secara pribadi mengembangkan gambar sketsa yang hanya dapat dipahami oleh pembuatnya. Pada tahap ini mulai muncul block plan, pembagian zonasi. Dan kemudian, visi dan konsep arsitektur muncul dari sketsa. Dari sini kita sudah bisa melihat rencana jumlah hunian, orientasi, skala massa, serta bentuk perubahannya lebih detail. Pada tahap ini, tingkat buildable desain dapat berkisar antara 15% – 30%.

DESAIN AWAL

Beberapa konsultan terkadang mengkategorikan tahap ini ke dalam tahap pengembangan desain, tetapi beberapa dipecah menjadi urutan prosedural yang lebih panjang. Pada tahap ini, tingkat buildable desain dapat berkisar antara 35% – 55%. Dari tahap ini, arsitek menentukan beberapa detail teknis seperti material dan bagaimana strukturnya bekerja secara logis.

PENGEMBANGAN DESAIN & DESAIN DETAIL

Pengembangan desain lebih kepada penyapihan gambar dengan perangkat lunak komputer daripada merumuskan konsep. Arsitek dan timnya dapat memperbanyak dokumen gambar tersebut dalam jumlah yang relatif banyak dan dalam waktu yang cepat. Dari tahap ini, aspek-aspek penting mulai dipelajari dan diterapkan, seperti:

  • Peraturan Daerah terkait tata kota
  • Standar lingkungan & izin panduan
  • Aspek teknis lainnya seperti iklim dan lingkungan sosial
  • Studi Banding , perbandingan seperti preseden dan aturan adat.
  • Standar teknis bangunan seperti Standar Proteksi Kebakaran dan masalah hukum

Beberapa orang menyebut produk gambar pada fase ini adalah “Untuk Gambar Konstruksi” . Pada tahap ini, tingkat buildable desain berkisar antara 60%-75%. Untuk pengembang agresif, mereka bahkan memulai proses tender pada tahap ini. Untuk proses tender umumnya akan terjadi penyesuaian dokumen, nama dokumen gambar diubah menjadi Untuk Tender, namun secara umum pokok bahasan dokumen/gambarnya sama.

GAMBAR TOKO

Banyak ahli konstruksi baru berjuang pada tahap ini, meremehkan pentingnya gambar toko. Gambar toko itu penting!!

Pada tahap ini, kelebihan shop drawing dibandingkan untuk konstruksi adalah update informasi terkini. Di sinilah orang sering meremehkan aspek ini, baik yang baru maupun yang sudah senior. Informasi terbaru adalah:

GRID LINE OF BUILDING

Anda akan menghadapi banyak temuan yang berbeda dari surveyor, maka Anda harus dapat menyesuaikan perbedaan antara garis grid baru dan garis grid lama (seperti gambar yang ada). Tahap ini sangat penting, dan bila kemungkinan terburuk arsitek tidak mampu mengantisipasi perbedaan tersebut, maka akan berdampak besar pada keberlanjutan konstruksi.

PERSETUJUAN MATERIAL

Anda akan mendapatkan informasi terkait jenis bahan yang digunakan. Misalnya, pada informasi “untuk gambar konstruksi”, Anda hanya dapat memperoleh deskripsi bahan finishing dinding berupa warna cat. Namun pada tahap “Shop Drawing”, Anda bisa mendapatkan kode vendor cat beserta kode warna yang digunakan.

IZIN KERJA

Beberapa proyek memiliki kebijakan yang mensyaratkan lampiran shop drawing untuk mendapatkan izin kerja.